Sosok Hebat Di Pulau Natuna
- Eva Aulia
- Sep 15, 2015
- 2 min read

Sumber; KOMPAS/KRIS RAZIANTO MADA
Hai Kolamers, kali ini KoBer ingin membagi kisah inspiratif dari seorang Petani di Pulau Natuna yang berhasil mewujudkan mimpinya untuk membangun tempat wisata gratis bagi anak Natuna loh.. hebat yah, langsung aja yuk lihat cerita lengkapnya.
Jujur hayo.. kamu tahu di mana letak Pulau Natuna? Bagian Barat Indonesia atau Bagian Timur yah.. hmm, yap. Pulau Natuna ini terletak di Kepulauan Riau, tepatnya di bawah Provinsi Riau dan pada 2002 Pulau Natuna memisahkan diri dengan membentuk Provinsi Baru yakni, Kepulauan Riau. *FYI
Tempat tinggal terpencil apalagi dekat dengan negara orang membuat masyarakat Natuna tidak mampu untuk keluar kabupaten. Harga tiket yang sangat mahal, bahkan terbukti, seperti dikutip Antara News tiket pesawat Bandar udara Ranai, Natuna termasuk yang termahal di Indonesia. Dalam sekali perjalanan penumpang harus mengeluarkan uang hingga 1,4 juta.. sangat mahal bukan?
Inilah yang membuat Zaharuddin (44) berpikir keras untuk membangun tempat wisata agar anak pelesiran Natuna tidak lagi hanya mendengar cerita tentang daerah seberang. Meski Pulau Natuna memiliki kekayaan alam yang sangat indah, dan sudah pasti menjadi primadona bagi orang di luar Natuna.
Namun, ketika anak Natuna yang berasal dari keluarga mampu berbagi cerita sesuai liburan di luar Natuna kepada sebagian anak yang belum merasakan hal itu, mereka hanya bisa membanyangkan, kemudian mengadu pada orang tuang mereka.
Zaharuddin berpikir jika anak-anak Natuna juga ingin merasakan pengalaman seperti outbound, flying fox, dan berkemah. Selama hal itu bisa dilakukan di kebun-kebun di Natuna. Meski saat ini mata pencaharian Zaharuddin ini adalah petani durian, cengkeh, dan manggis hal itu tidak menyurutkan mimpinya untuk membuat tempat wisata.
Ia pun rela menggadaikan mobilnya. Hasilnya dipakai untuk membeli tanah di Desa Ceruk, Kecamatan Bunguran Timur Laut. desa itu dipilih karena dekat dengan kebunnya. Ia lalu membeli sedikit demi sedikit tanah hingga akhirnya mencapai delapan hektar, yang harganya tidak semahal sekarang.
Setelah lahan selesai, Zaharuddin pun mulai memulai tantangan selanjutnya yaitu membangun aneka fasilitas wisata. Sebagian ia danai sendiri dan sebagian lagi didapatnya dari sumbangan dan bantuan. Tak tanggung-tanggung ia juga mendatangi pemerintah ataupun swasta dan lembaga untuk membantunya membangun fasilitas.

Instagram @Barrykusuma
Tak sampai di situ Zaharuddin juga mendekati warga Desa Cerug untuk bersama menjaga kawasan wisata itu. ia juga mengajak warga untuk menjadi penjual makanan dan minuman di tempat wisata.
Pada Agustus 2008, kawasan wisata di desa Ceruk itu mulai beroperasi sampai sekarang. Hampir seluruh fasilita, seperti kolam renang bisa dinikmati secara gratis, tidak ada tiket masuk, uang parkir maupun kotak sumbangan di tempat wisata.
Namun bila ingin outbound maka per orang bisa membayar Rp 20.000 itupun uangnya akan dipakai untuk merawat tempat wisata tersebut, sebagian lagi untuk memperbaiki dan biaya perawatannya. Di musim liburan jutru diturunkan separuh harga.
Dengan pemasukan yang nyaris tidak ada, Zaharuddin kerap kerepotan untuk membiayai pengelolaan tempat wisata itu. listrik kerap tidak dibayar berbulan-bulan, hal itu membuat dirinya meminta pengertian terhadap PLN.
Selain tempat wisata ternyata Zaharuddin membangun museum keramik juga, karena di Natuna mudah bila menemukan aneka macam gerabah. Tantangan lainnya pun ia hadapi demi membangun tanah kelahiran. Wah hebat banget yah!
sumber; http://travel.kompas.com/
Comments