Pengamen Barongan

Dengan hanya berbekal alat musik dan sepasang ondel-ondel, Angga (17) dan delapan kawannya memulai perjalanan mereka mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari orang-orang di sekitar wilayah Jakarta Selatan siang itu.

Sepasang ondel-ondel yang diberi nama Bintang dan Asih itu berlenggok seperti menikmati alunan musik betawi yang sedang dimainkan anak-anak asal Senen, Jakarta Pusat tersebut.

Kios kecil hingga restauran besar tak lupa mereka singgahi. Mereka berharap masih ada rezeki untuk mereka disana. Aji (9), anggota paling kecil diantara mereka sangat sigap menyodorkan kaleng bekas cat penampung uang ke siapa saja yang dilaluinya.

Tolakan, makian tak jarang mereka dapati. Namun masih banyak orang yang memberi karena terhibur dengan hiburan khas betawi yang mereka berikan. Tak hanya uang, biasanya ada orang yang memberi mereka makanan ringan untuk bekal perjalanan mengamen mereka.

Waktu istirahat adalah kewajiban, boneka ondel-ondel yang lumayan berat membuat para anak-anak tersebut cepat kelelahan. Saat inilah makanan yang diberi pengguna jalan dibagi rata dan dikonsumsi bersama-sama.

Bercengkrama juga saling bercanda menjadi pelengkap yang menyatukan ke sembilan anak tersebut. Hasil yang tak menentu, sedikit ataupun banyak tak membuat mereka berhenti mengarungi jalan ibukota bersama sepasang ondel-ondel mereka, Bintang dan Asih.