Jurnalisme Tanpa Jurnalis

Hadirnya internet tentu menjadi satu perkembangan besar bagi dunia jurnalisme. Itu seperti dikisahkan pada artikel yang ditulis Nicholas Lemann dalam Journalism Without Journalist. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan akhir bulan ini oleh Pew Internet & American Life Project terdapat 12 juta pengguna blog di Amerika Serikat. 34% dari mereka mempertimbangkan untuk membuat bentuk jurnalisme. Itu akan menambahkan sekitar 4 juta wartawan baru hanya diantara para pengguna blog di Amerika. Bisa dibayangkan jika semua pengguna diseluruh dunia yang menggunakan blog sebagai media jurnalisme. Profesi jurnalis ini pastinya akan naik jadi 1000 kali lipat dalam dekade terakhir.

Penelitian Pew menjelaskan, sebagian besar blogger memposisikan dirinya hanya sebagai bentuk pengekspresian diri. Kelompok tersebut menjadi cikal bakal pelonjakan tentang citizen journalism atau jurnalisme warga. Kelompok tersebut tidak bekerja pada media atau organisasi berita tetapi mereka bertindak dengan fungsi yang sama.

Jurnalisme warga biasanya tercetus dari keingintahuan seseorang tentang hal-hal yang terjadi pada lingkungan tempat ia tinggal ataupun bekerja. Mereka memberikan informasi lebih lengkap, foto yang lebih bercerita dibanding apa yang kita dapat dari media atau organisasi berita.

Kadang jurnalisme warga terbaik terjadi ketika sebuah bencana datang. Ketika seseorang yang kebetulan ada saat kejadian tersebut punya akses untuk mengkomunikasikan apa yang terjadi sebenarnya. Karena berita besar datang secara tak terduga. Contohnya foto ketika peledakan bom oleh teroris di jalur kereta bawah tanah di London, foto tersebut diambil menggunakan kamera telepon oleh orang yang kebetulan berada di lokasi kejadian, bukan pewarta foto yang tentu saja tidak punya waktu untuk segera ke lokasi kejadian. Ketika kejadian Tsunami tahun 2004 yang menghantam Asia lebih banyak penduduk yang berada disana dibanding reporter yang menyebarkan berita tersebut.

Jurnalisme saat ini tidak sedang dalam masa kejayaannya, dan internet menjadi penyemangat kejayaan jurnalisme kembali. Mulai sekarang, tidak banyak hubungan antara jurnalis, jurnalisme bebas dengan orang yang memang benar terlibat dalam dunia jurnalisme itu sendiri. Jurnalisme yang melebarkan sayap ke internet, juga mestinya memindahkan para wartawannya ke tempat yang sama, bukan malah menghilangkannya.

Source: http://www.newyorker.com/magazine/2006/08/07/amateur-hour-4